HUBUNGAN LAMANYA PEMAKAIAN KB SUNTIK 3 BULAN TERHADAP GANGGUAN HAID DI UPT PUSKESMAS KECAMATAN PLAMPANG
Kata Kunci:
Suntik KB 3 Bulan, Gangguan Haid, AkseptorAbstrak
Keluarga Berencana (KB) merupakan suatu usaha untuk menjarakkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Kecamatan Plampang pada bulan januari-maret tahun 2020 sebanyak 103 responden.dari data tersebut peneliti melakukan wawancara sebanyak 39 responden dan menemukan permasalahan yang terjadi di Puskesmas Kecamatan Plampang yaitu keterlambatan menstruasi selama 6 bulan sampai 1 tahun akibat menggunakan KB suntik 3 bulan.Tujuan penelitian ini yaitu untuk melihat apakah ada hubungan lamanya pemakaian KB suntik 3 bulan terhadap gangguan haid. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu deskriptif analitik dengan pendekatan Cross sectional dengan menggunakan data primer dan sekunder. Hasil dari penelitian dari 39 responden akseptor KB suntik 3 bulan di UPT Puskesmas Kecamatan Plampang tahun 2020 yang di olah dengan SPSS 20 ditemukan 23 responden dengan pemakaian KB suntik 3 bulan dengan lama penggunaan > 6 bulan di dapati 16 (64,8%) responden yang mengalami gangguan haid sedangkan baru penggunaan < 6 bulan ada sebanyak 7 (27,5%) responden yang mengalami gangguan haid yaitu menunjukan hubungan yang signikan antara lama pemakaian KB suntik 3 bulan terhadap gangguan haid di desa Plampang Kecamatan Plampang Kabupaten Sumbawa dengan nilai p (sig) < a (0,303< 0,05). Ada hubungan antara lama penggunaan KB suntik 3 bulan dengan gangguan haid.
Referensi
Bagi bidan dan perawat di UPT Puskesmas Kecamatan Plampang
Dari hasil penelitian ini diharapkan petugas kesehatan dapat memberikan penyuluhan kesehatan khususnya masalah pemakaian KB suntik 3 bulan, dan selalu memberikan informasi dan mengulang kembali pemahaman akseptor tentang kontrasepsi suntik 3 bulan dan efek samping dari kontrasepsi yang digunakan saat kunjungan ulang, sehingga ibu mengerti tentang gangguan menstruasi yang dialaminya.
Bagi ibu (akseptor KB)
Dari hasil penelitian ini diharapkan akseptor KB lebih berusaha untuk mencari tahu informasi melalui tenaga kesehatan terkait tentang efek samping berbagai macam alat kontrasepsi sehingga ibu dapat memilih alat kontrasepsi yang sesuai dengan keadaannya. Bagi akseptor KB suntik 3 bulan juga diharapkan tidak perlu mencemaskan siklus mentruasinya yang mungkin tidak lancar karena itu merupakan faktor hormonal setiap individu.
Bagi peneliti lain
Agar dapat melakukan penelitian lanjutan untuk mengembangkan penelitian ini dan menggunakan responden yang lebih besar dengan mempertimbangkan faktor- faktor lain yang dapat mempengaruhi terjadinya gangguan haid untuk mengetahui pengaruh lama pemakaian suntik KB 3 bulan terhadap haid.
F. DAFTAR PUSTAKA
WHO, (2020). World Health Organization, Keluarga Berencana.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, (2020). Pasangan Usia Subur Peserta Aktif Keluarga Berencana.
Data UPT Puskesmas Kecamatan Plampang, (2020).
Anggia, R.J. & Mahmudah, 2012, Hubungan jenis dan lama pemakaian kontrasepsi hormonal dengan gangguan menstruasi di BPS (Bidan Praktek Swasta) Wolita M. J. Sawong Kota Surabaya‟, Departemen biostatistika dan kependudukan FKM UNAIR, vol. 1, no. 1, pp. 43-51.
Jacobstein, R., & Polis, C.B. 2014, Progestin-only contraception: Injactables and implants‟, Best Practice & Research Clinical Obstetrics and Gynaecology‟, vol. 26, no. 6, pp. 795-806.
Kansil, S.E., Kundre, R., & Bataha, Y. 2015, „Hubungan Penggunaan Kontrasepsi Suntik Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA) Dengan Perubahan Fisiologis Pada Wanita Usia Subur (WUS) Di Puskesmas Ranomuut Kota Manado‟, e- Journal Keperawatan (eKp), vol. 3, no. 3, pp 1-7.
Susilowati, E. 2011, KB Suntik 3 (Tiga) Bulan dengan Efek Samping Gangguan Haid dan Penanganannya‟, Majalah Ilmiah Sultan Agung, vol. 49, no. 123, pp. 40-51.
Sutarjo, U.S. & Johan P.R. (eds) 2016, Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015, pp. 336-338,
Kementerian Kesehatan RI, Jakarta.
Varney, H. 2007, Buku Ajar Asuhan Kebidanan, Edisi ke-IV, Vol 1, EGC, Jakarta.
Veisi, F. & Zangeneh, M. 2013, Comparison of Two Different Injectable Contraceptive Methods: Depo-medroxy Progesterone Acetate (DMPA) and Cyclofem‟, J Family Reprod Health, vol. 7, no. 3,
pp. 109-113.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2022 Susi Susanti, Galuh Permatasari, Yunita Lestari
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.